Mena
Skip to main content

Blog entry by Halo Muda

  • Halo Muda
  • Saturday, 11 October 2025, 2:15 AM

Awal Cerita: Dari Scroll TikTok ke Panggilan Batin

Semua berawal dari riset kecil tentang biaya umroh yang tiba-tiba muncul di beranda TikTok milik Dinda, mahasiswi berusia 23 tahun. Awalnya, dia cuma penasaran—nggak nyangka kalau video singkat tentang pengalaman Umroh itu justru menyentuh hatinya.
"Rasanya kayak dipanggil," katanya waktu bercerita ke teman-temannya. Dari situ, keinginan untuk berangkat ke Tanah Suci muncul pelan-pelan, bukan karena ikut-ikutan, tapi karena dorongan hati yang tulus.

Fenomena ini ternyata nggak cuma dialami Dinda. Banyak Gen Z di Indonesia yang mulai memandang Umroh bukan sekadar ibadah orang tua, tapi juga perjalanan spiritual pribadi yang “relatable” dengan gaya hidup mereka.

Generasi yang Melek Digital dan Finansial

Gen Z dikenal dengan kemampuannya memanfaatkan teknologi dan finansial digital. Mereka bisa riset, bandingkan harga, bahkan merencanakan tabungan Umroh lewat aplikasi keuangan atau e-wallet.

Buat mereka, Umroh bukan cuma ibadah, tapi juga bagian dari self growth. Di usia muda, mereka ingin menemukan makna hidup yang lebih dalam. Dan semua itu diawali dari kemampuan mengatur uang sendiri — dari kerja freelance, jualan online, sampai content creation.

Makanya, muncul tren baru: anak muda menabung bersama untuk Umroh bareng sahabat. Mereka buat grup, atur target tabungan, bahkan saling mengingatkan lewat reminder di chat. Menariknya, beberapa travel kini juga mulai menawarkan program khusus Umroh Gen Z, dengan konsep “spiritual trip with digital touch.”

Konten Dakwah dan Inspirasi di Dunia Maya

Di tengah kesibukan dunia digital, banyak Gen Z justru menemukan kedekatan spiritual lewat konten online. Video vlog Umroh, thread reflektif di X (Twitter), atau foto Ka’bah dengan caption sederhana bisa jadi pemicu rasa rindu pada Tanah Suci.

Salah satu contohnya, akun TikTok @HijrahJourney yang viral setelah upload pengalaman Umroh bareng teman-temannya. Dalam 3 hari, kontennya ditonton lebih dari 1 juta kali.
Mereka nggak cuma share momen, tapi juga cerita jujur tentang perjuangan nabung, pengalaman spiritual, hingga perasaan haru saat melihat Ka’bah pertama kali.

Di titik inilah, spiritual digital storytelling jadi tren baru. Gen Z tak hanya menonton, tapi juga ingin ikut merasakan langsung. Tak heran, banyak dari mereka yang mulai cari informasi lengkap tentang pendaftaran, promo travel, hingga jual visa umroh mandiri yang kini semakin populer di kalangan digital traveler.

Umroh Sebagai “Healing Spiritual”

Kalau dulu healing identik dengan liburan ke Bali atau staycation di pegunungan, sekarang banyak Gen Z yang bilang: “Healinjual visa umroh mandirig terbaik itu di depan Ka’bah.”

Mereka mencari ketenangan bukan dari kafe estetik atau pantai eksotis, tapi dari suasana tenang di Masjidil Haram.
Salah satu cerita menarik datang dari Kevin, 27 tahun, yang berangkat Umroh setelah burnout kerja.
“Awalnya cuma mau kabur dari stres. Tapi ternyata, Umroh malah bikin aku balik dengan hati yang lebih ringan,” ujarnya.

Cerita seperti Kevin ini banyak banget. Umroh kini jadi transformative experience — bukan sekadar ritual, tapi juga momen refleksi dan kedewasaan spiritual. Dan buat Gen Z, pengalaman itu jadi bagian penting dari perjalanan hidup mereka.

Gaya Umroh Ala Gen Z: Tetap Syar’i, Tapi Stylish

Meski fokusnya ibadah, Gen Z tetap nggak mau kehilangan gaya. Mereka menyiapkan pakaian simpel tapi estetik, bikin vlog dengan tone warna lembut, bahkan berbagi tips packing di media sosial.

Yang menarik, mereka juga membawa semangat berbagi — bukan pamer. Banyak yang menjadikan Umroh sebagai momentum untuk berdakwah lewat konten ringan, seperti:

“Kamu nggak harus nunggu tua buat dipanggil Allah سبحانه وتعالى.”

Dengan cara inilah, nilai-nilai spiritual bisa tersampaikan ke sesama anak muda tanpa terkesan menggurui.

Peran Travel Umroh dalam Menyambut Tren Baru

Travel-travel Umroh kini mulai sadar bahwa Gen Z adalah segmen potensial. Mereka bukan hanya punya daya beli, tapi juga daya sebar pesan luar biasa. Sekali puas dengan pelayanan travel, review positif mereka bisa viral dalam hitungan jam.

Banyak agen yang kini menyesuaikan pendekatan:

  • Membuat sistem pendaftaran online via website dan aplikasi.

  • Menawarkan paket Umroh singkat tapi padat aktivitas.

  • Memberikan fasilitas Wi-Fi onboard dan digital itinerary tracking.

Salah satu tren yang ikut naik daun adalah layanan jual visa umroh mandiri. Banyak Gen Z yang memilih cara ini karena lebih fleksibel dan bisa mengatur itinerary sendiri sesuai jadwal kuliah atau kerja.

Transformasi Spiritualitas Anak Muda

Dulu, mungkin Umroh dianggap hal “serius” yang baru dilakukan setelah usia mapan. Tapi sekarang, Umroh justru menjadi cara anak muda menemukan versi terbaik dirinya.

Mereka datang bukan karena disuruh, tapi karena benar-benar terpanggil. Umroh jadi spiritual movement baru yang mengubah cara pandang generasi ini terhadap ibadah.
Dan menariknya, mereka membawa semangat baru — penuh kreativitas, keikhlasan, dan energi positif.

Penutup: Panggilan Suci, Gaya Baru

Fenomena Gen Z yang mulai berbondong-bondong ke Tanah Suci adalah sinyal bahwa generasi ini bukan cuma canggih secara digital, tapi juga haus makna spiritual.

Dengan dukungan teknologi, akses informasi, dan fleksibilitas seperti layanan jual visa umroh mandiri, impian berangkat Umroh kini bukan lagi mimpi yang jauh.

Karena buat Gen Z, Umroh bukan tentang “kapan waktunya,” tapi tentang “kapan hatimu siap dipanggil.”
Dan itu, bestie, adalah kisah baru tentang bagaimana iman dan digital bisa berjalan beriringan — membentuk tren spiritual paling indah di era modern.